Selamat Datang Di Website Kodam II/Sriwijaya "Patah Tumbuh Hilang Berganti"
Search



09/10/2024 04:10:46

Menu Utama

 HOME
 NORMA
       Sapta Marga
       Sumpah Prajurit
       11 Asas Kepemimpinan
       8 Wajib TNI
       Panca Prasetya Korpri
       Perintah Harian Panglima TNI
       Perintah Harian Kasad
 PRASAJA
       Struktur
       Pangdam
       Kasdam
       Hari Jadi
       Peta Dislokasi Satuan Kodam II
       Penugasan
       Visi & Misi Kodam II
       Tugas Pokok Kodam II/Swj
       Jajaran Pejabat
 SEJARAH
       Organisasi
       Panglima
       Sesepuh
       Pergolakan
       Perjuangan
       AM Belanda
       Kisah Heroik
 IDENTITAS
       Lambang
       Pataka
       Mars
 SATUAN KODAM II/ SWJ
       KOREM
       BATALYON
 PENDAFTARAN PRAJURIT
       Pendaftaran AKMIL
       Pendaftaran PA PK
       Pendaftaran Bintara
       Pendaftaran Tamtama
       Bintara Unggulan & Kowad
 KONTAK
 GALLERY
 PENERANGAN PASUKAN
 KOLOM PENGADUAN
 ZONA INTEGRITAS
 PPID
       PPID MENU
Latest News

Pangdam II/Sriwijaya Siap Dukung Open Tournament Piala Panglima TNI Dayung Perahu Naga di JSC Palembang
08/10/2024 09:04
Tim Itjenad Lakukan Pengawasan Audit Kinerja di Jajaran Kodam II/Swj
08/10/2024 08:52
Kunjungi PTPN I Regional 7 Lampung, Danrem 043/Gatam Siap Bantu Jaga Kondusifitas Serta Menjamin Keamanan Wilayah
08/10/2024 08:31
Dandim 0429/Lamtim Bekali Prajurit Melalui Sosialisasi Pam Pilkada Serentak
08/10/2024 06:59
Masih Dlm Semarakkan HUT TNI ke-79, Satgas Kizi TNI Konga Gelar Acara Malam Panggung Hiburan
08/10/2024 06:52
Satgas Yonif 144/JY Bekerja Sama Dengan Puskesmas, Melaksanakan Pelayanan Posyandu Di Kampung Kombut
08/10/2024 06:34
Pangdam II/Sriwijaya Tinjau Progress Pembangunan RTLH, Rumah Dinas, Dapur Sehat dan Barak Prajurit di Sekojo
07/10/2024 10:05
Satgas TMMD ke-122 Kodim Sarko Mulai Pasang Atap RTLH Rumah Bapak Yabani
07/10/2024 07:02
Satgas Yonif 144/JY Adakan Karya Bhakti Dan Pengobatan Gratis Ke Warga Papua
07/10/2024 06:44
Satgas Kizi TNI Konga Rayakan Upacara Peringatan HUT ke-79 TNI Di Bangui Afrika Tengah
07/10/2024 06:36
Email

INTERNAL E-MAIL

 

Calendar

Oktober 2024
MiSnSeRbKmJmSb
  12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Pergolakan-Pergolakan Internal

I . MENGATASI GERAKAN DEWAN GARUDA

Permasalahan ketimpangan Pusat - Daerah menuai protes sejumlah perwira di Sumatera dan terbentuklah Dewan Gajah di Sumatera Utara Dewan Banteng di Sumatera Tengah serta Dewan Garuda di Sumatera Bagian Selatan. Tahap awal yang terjadi adalah Dewan Garuda melatih kedisiplinan untuk membantu pembangunan dengan anggota pemuda dari PSI, MASYUMI dan sebagian dari mliter.

Gerakan ini ternyata tercium oleh MBAD atas laporan dari Lettu Sainan Sagiman yang kelanjutanya adalah pada April 1957 Asisten I MBAD Letkol. Achmad Sukendro mengeluarkan perintah kepada Komandan Resimen V Mayor Djuhartono untuk menangkap perwira TT. II/SRIWIJAYA termasuk Panglimanya Letkol Burlian.

 

Panglima TT. II/SRIWIJAYA Letkol. Burlian
Bertatap Muka dengan Masyarakat Musi Banyuasin

 


Apa yang terjadi ternyata diluar kehendak MBAD, malahan Panglima TT. II/SRIWIJAYA memerintahkan menangkap Komandan Resimen V dengan menggerakan pasukan dari KMKB. Hal ini mengakibatkan Mayor Djuhartono membawa pasukanya ke Talang Betutu dalam rangka mengamankan diri. KKMB (Garnisun) segera memerintahkan Lettu. Sainan Sagiman, dan dibantu oleh skuadron-skuadron panser pimpinan Lettu. Faisol dan Satu Batalyon Penuh Infrantri pimpinan Kapten. Abdulla yang bersama-sama untuk memimpin pasukan serta meminta penyerahan diri Mayor Djuhartono dan pasukan yang ternyata ditanggapi dingin oleh Mayor Djuhartono.

Mayor Riacudu segera mengambil usulan untuk menempuh jalur diplomasi mengingat kawan dan lawan adalah sesama mantan pejuang kemerdekaan dengan usulan-usulan :

  • Semua pasukan siap ditempat dan tidak boleh bergerak
  • Tidak ada sebutir peluru ditembakkan
  • KSAD dibenarkan mendarat di Talang Betutu

Peristiwa semakin rumit dengan mendaratnya tiga fligh Dakota yang membawa Pasukan RPKAD di talang betutu. Mengingat kondisi yang rumit Mayor Nawawi segera diperintahkan untuk membawa pasukan dalam jumlah besar mengepung Talang Betutu. Untunglah sebelum front terbuka, Ketengan mulai mencair ketika jalur diplomasi dari TT. II/SRIWIJAYA yang dipimpin oleh Mayor Kastubi mencapai kesepakatan dengan dihadiri oleh Kolonel A.Yani dan Kolonel Ibnu Sutowo sebagai utusan KSAD. Peristiwa ini sangat menggemparkan dan dikenal dengan peristiwa "Djuhartono".

Setelah dimutasikanya Djuhartono dan disetujuinya tidak ada released ke media massa tentang peristiwa ini, tiba-tiba terdengar issu bahwa akan adanya serangan dari pusat terhadap daerah dan penangkapan tokoh-tokoh pergerakan daerah dari kalangan mliter. Hal ini mengakibatkan ketersinggungan unsur TT. II/SRIWIJAYA dan mensiagakan seluruh kekuatan mliter yang ada.

Untunglah sebelum situasi bertambah panas Lettu Sainan Sagiman diperintahkan untuk mengkonsolidasi dan mengkoordinasikan dengan Panglima Sumatera Tengah Letkol A. Husain, Panglima Sumatera Utara Letkol. Djamin Ginting serta Panglima Aceh Letkol  Syamaun Gaharu agar memberikan dukungan kepada TT. II/SRIWIJAYA meyakinkan MBAD masalah Sumatera Selatan dibawa ketingkat pusat dan tidak perlu dengan pengerahan kekuatan mliter. Usulan ini didukung secara penuh oleh ketiga panglima wilayah sumatera dengan tujuan mencegah pertempuran sesama kekuatan NKRI.

 

II . PENUMPASAN PRRI

Yon E berangkat ke Jambi dan Bengkulu dipimpin oleh kapten Win Tamawawi sukses menumpas gerombolan dan kehilangan satu orang anggota Serka Ito Tusnawan di front Muara Tebo yang berlangsung pada September 1958 s/d Mei 1959

Sedangkan Yon A yang ikut melaksanakan operasi sadar yang dipimpin oleh Kolonel  Ibnu  Sutowo berhasil membersihkan pengaruh PRRI pada unsur perwira di wilayah TT.II/SRIWIJAYA. Hasil gemilang diperoleh oleh Yon C TT.II/SRIWIJAYA pimpinan Mayor Sai Sohar yang berhasil merampas 100 pucuk senjata dan menewaskan 250 orang musuh difront bengkulu, dengan kerugian gugur 10 orang personil.

Pada 8 Juli 1959 Ki-II Yon E (Bangka) dipimpin oleh Lettu Sukoco menumpas PRRI di Sekayu dan kemudian dibantu oleh pasukan Ki-I pimpinan Kapten Yusuf Rosadi.  Sedangkan Yon B melaksanakan operasi di sektor IV/V dipimpin oleh Mayor Suratmi dan Kapten Pratelo.

Hasil gemilang diperoleh oleh Yon A (Yonif 141) yang berhasil menawan sejumlah besar pejuang yang menjadi pengikut Mayor Nawawi dkk yang terlibat dalam PRRI. Kemudian pada Oktober 1961 Yon C (Yon 144) bertugas menumpas PRRI diwilayah Air Hitam pendopo dengan pimpinan Kapten Z.A. Sikin dan Mayor Usman dengan keberhasilan menewaskan 28 orang musuh dan merebut 16 pucuk senjata. Operasi terus berlanjut terutama di sekayu oleh pasukan dari Yon D Ki-II dan Ki-III.

Untuk mencegah perluasan pengaruh gerakan dari Mayor Nawawi dkk dalam PRRI yang mengusung semangat ketidakpuasan atas timpangnya pembangunan antara Pusat - Daerah. KSAD memerintahkan dijalankanya Operasi Sadar dibawah pimpinan Kolonel Ibnu Sutowo dengan bantuan Kastaf TT II/SRIWIJAYA Letnal Kolonel Harun Sohar dan Komandan Resimen V. Letnan Kolonel Ryacudu.

Langkah awal yang dilakukan adalah membekukan kekuasaan Panglima TT. II/SRIWIJAYA Letkol Barlian dan diganti dengan Letkol Harun Sohar dan kemudian dibentuk komando-komando operasi dengan daerah :

Komando Resimen V sebagai ujung tombak dengan tiga sektor :

  • Sektor I Berdiskolakasi di Sungai Penuh
  • Sektor II Berdislokasi di Jambi
  • Sektor III Berdislokasi di Curup

Dibantu oleh Resimen VI sebagai Cop-II untuk cadangan dan Komandan KMKB di Palembang sebagai Cop-III.

Pasukan Mayor Nawawi Cs terus diburu dan dikepung dari segala penjuru serta diputuskan kontaknya dengan Syafruddin Prawira Negara selaku presiden PRRI yang berkedudukan di Padang. Sayangnya pasukan Nawawi dalam jumlah yang tidak sedikit dan merupakan mantan pejuang kemerdekaan berhasil  melewati kepungan untuk bergabung dengan pasukan Letkol Husain Cs di Padang

Namun Gerakan PRRI di wilayah Sumatera Bagian Selatan sendiri praktis beku dan dibuat tak berdaya oleh tindakan taktis dari Resimen V yang dilanjutkan dengan pengejaran dan pembersihan diwilayah Banyu Asin  terhadap pasukan Mayor Nawawi Cs. Untuk operasi pengejaran dibentuklah gugus intelejen dibawah pimpinan Mayor Sainan Sagiman. Kondisi semakin sulit setelah pasukan dari Mayor A. Kori yang berkedudukan di sekayu bergabung dengan pasukan Mayor Nawawi Cs. Melihat akibat yang begitu luas pertempuran terbuka dalam jumlah besar antar sesama mantan pejuang kemerdekaan akhirnya MBAD mengutus Kolonel Sabirin Muchtar untuk mengusahakan Mayor Nawawi, Mayor A Kori, dan perwira lainya berikut pasukan mereka kembali kepangkuan Ibu pertiwi.

Sebagian Anggota PRRI di SUMBAGSEL
Menyerahkan diri dan Kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi

 


Untuk tugas ini diminta bantuan ulama sepuh Sumatera Selatan Kyai. Haji Kiagus Rasyid Siddiq yang sangat dihormati kedua pimpinan utama PRRI ini dibantu oleh Kyai Haji Kiagus Muhammad Zen. Akhirnya Mayor Nawawi dan lain-lain perwira yang ikut andil dalam gerakan PRRI beserta pasukan takluk dibawah jalur diplomasi dan bersedia menandatangani kembali kepangkuan NKRI dengan dihadiri oleh KSAD. Jendral Abdul Haris Nasution, Panglima TT. II/SRIWIJAYA Kolonel Harun Sohar, Gubernur Achmad Bastari, Sainan Sagiman, Wahab Sarobu dan Ulama serta tokoh masyarakat Sumatera Bagian Selatan.

 
Profil

 
  PANGDAM II/SWJ
MAYJEN TNI M. NAUDI NURDIKA
 
 
KASDAM II/SWJ
BRIGJEN TNI AMINTON MANURUNG, S.I.P.
 
PPID

 

 


Penerangan Pasukan

ZONA INTEGRITAS

 
 
 VIDEO ZONA INTEGRITAS
  
 
 
 
 
video

 

 

 
SEMINAR TNI AD VI TAHUN 2022 
 
LINK

 

Pemerintah Indonesia

 

    

   TNI        KEMHAN

 

 

TNI AL
   045 GAYA 
   BATALYON
   BATALYON
  
Copyright © 2009 by Kodam II Sriwijaya. Development & Design by Digital Kreasi