TINGKATKAN KEMAHIRAN, PRAJURIT KODAM II/SWJ LATIHAN MENEMBAK
Rabu, 07 September 2016 (15:20)
Palembang, (Pendam II/Swj). Salah satu sasaran pembinaan prajurit TNI AD adalah memiliki kemahiran menembak atau jago tembak, selain harus berdisiplin, jago perang, jago beladiri dan memiliki fisik yang prima. Untuk itulah, seluruh prajurit Kodam II/Swj secara rutin dan terprogram melaksanakan latihan menembak.
Seperti yang dilaksanakan prajurit Makodam II/Swj dan beberapa Badan Pelaksana di lingkungan Makodam II/Swj, pada Rabu s.d Kamis (7 s.d 8 September 2016), melaksanakan latihan menembak senjata ringan Triwulan III TA. 2016 bertempat di lapangan tembak Yonif 200 Raider / Bhakti Negara, Gandus - Palembang. Pada sesi latihan menembak senjata ringan ini, dilaksanakan latihan menembak senjata pistol FN dan senapan panjang M 16 A1. Latihan menembak pistol diperuntukkan bagi Perwira, yang dilaksanakan pada jarak 15 meter dengan sikap berdiri dua tangan, 6 butir peluru tembakan koreksi dan 10 butir peluru tembakan penilaian. Sementara untuk menembak senapan, yang diperuntukkan bagi prajurit Bintara dan Tamtama, dilaksanakan pada jarak 100 meter dengan sikap tiarap, 6 butir peluru tembakan koreksi dan 10 butir peluru tembakan penilaian. Selesai menembak, para prajurit melihat hasil perkenaan tembakannya pada lesan masing-masing. Nilai yang dicapai diharapkan harus lebih baik dari latihan menembak Triwulan sebelumnya. Ditempat terpisah, Kapendam II/Swj Kolonel Arh Syaepul Mukti Ginanjar,S.I.P menjelaskan bahwa kemampuan dan kemahiran menembak merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap prajurit TNI AD, termasuk prajurit Kodam II/Swj. Kemahiran menembak juga menjadi salah satu pokok kebijakan Pangdam II/Swj TA. 2016, dibidang operasi dan latihan yakni meningkatkan kemampuan satuan jajaran Kodam II/Swj dengan pemberian kemampuan kemahiran menembak dan kemampuan bela diri militer (BDM). Ditambahkan Kolonel Syaeful bahwa latihan menembak merupakan salah satu fokus utama dalam pembinaan satuan. Karena keberhasilan pembinaan menembak, akan memberi dampak psikologis yang positif terhadap prajurit, dalam melaksanakan tugas sebagai alat Negara di bidang pertahanan, khusus di medan operasi. Setiap prajurit harus memiliki kemahiran menembak, dan mencapai nilai standar minimal 80. “Kemampuan dan kemahiran menembak seorang prajurit merupakan faktor utama yang menunjang keberhasilan tugas. Oleh sebab itu, setiap prajurit harus memiliki kemahiran menembak dengan melaksanakan latihan menembak perorangan secara terprogram’, ujarnya. Untuk itu, sambungnya, setiap pimpinan satuan, harus terus meningkatkan kemahiran menembak para prajuritnya, sehingga standar kemampuan menembak yang diharapkan dan harus dicapai oleh seorang prajurit TNI AD dapat terwujud.
|