Selamat Datang Di Website Kodam II/Sriwijaya "Patah Tumbuh Hilang Berganti"
Search



19/03/2024 10:29:41

Menu Utama

 HOME
 NORMA
       Sapta Marga
       Sumpah Prajurit
       11 Asas Kepemimpinan
       8 Wajib TNI
       Panca Prasetya Korpri
       Perintah Harian Panglima TNI
       Perintah Harian Kasad
 PRASAJA
       Struktur
       Pangdam
       Kasdam
       Jajaran Pejabat
       Hari Jadi
       Peta Dislokasi Satuan Kodam II
       Penugasan
       Visi & Misi Kodam II
       Tugas Pokok Kodam II/Swj
 SEJARAH
       Organisasi
       Panglima
       Sesepuh
       Pergolakan
       Perjuangan
       AM Belanda
       Kisah Heroik
 IDENTITAS
       Lambang
       Pataka
       Mars
 SATUAN KODAM II/ SWJ
       KOREM
       BATALYON
 PENDAFTARAN PRAJURIT
       Pendaftaran AKMIL
       Pendaftaran PA PK
       Pendaftaran Bintara
       Pendaftaran Tamtama
       Bintara Unggulan & Kowad
 KONTAK
 GALLERY
 PENERANGAN PASUKAN
 KOLOM PENGADUAN
 ZONA INTEGRITAS
 PPID
       PPID MENU
Latest News

Dandim 0419/Tanjab Dampingi Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kunjungan Ke Kab. Tanjab Barat
18/03/2024 11:00
Mantap! Satgas Pamtas RI-MLY Yonarhanud 12/SBP Kembali Amankan Miras Ilegal Dari Malaysia
18/03/2024 10:55
Wujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat, Babinsa Kodim 0412/LU Ajak Gotong-royong Warga
18/03/2024 10:51
Indahnya Ramadhan, Korem 044/Gapo Dan Persit KCK Berbagi Takjil Buka Puasa
18/03/2024 10:18
Prada Ramdani, Jadi Tentara Lanjutkan Mimpi Sang Ayah
18/03/2024 03:28
Tiang Listrik Jalan Roboh, Babinsa Kodim 0422/Lambar Gercep Evakuasi
16/03/2024 10:10
Tanamkan Disiplin Sejak Dini, Satgas TMMD Latih PBB Anak-Anak SD
16/03/2024 10:05
Kunjungi Pos Gabma, CO RS 6 Malaysia Berikan Kurma Dan Ransum Kepada Satgas Yonarhanud 12/SBP
16/03/2024 09:57
Bagikan Kendaraan Dinas, Ini Pesan Dandim 0430/Banyuasin Kepada Babinsa
16/03/2024 09:49
Sahat Maruli Tua Sihite, Kisah Perjuangan Penyadap Karet Jadi Prajurit TNI AD
15/03/2024 16:06
Email

INTERNAL E-MAIL

 

Calendar

Maret 2024
MiSnSeRbKmJmSb
     12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31      

Penugasan di Luar Teritorial KODAM II/SRIWIJAYA

 
 

Setelah pengakuan Kedaulatan NKRI oleh belanda pada 1949, ancaman terhadap kemerdekaan terhadap kedaulatan mulai datang dari gangguan keamanan yang timbul bermotifkan, primordialisme, separatisme, yang digerakan oleh putra-putra didaerah baik oleh bantuan pihak Luar Negri maupun mandiri. TT II/SRIWIJAYA mengambil peran serta dengan penugasan-penugasan operasi sebagai berikut :

Pemberangkatan Prajurit dari TT. II/SRIWIJAYA
Dalam Rangka Menumpas RMS

 


1. Operasi Militer ke Maluku

Setelah KMB (Konfrensi Meja Bundar) muncul ketidakpuasan dari kalangan KNIL (tentara bantuan belanda) yang umumnya berasal dari Maluku Selatan. Kalangan Blandis pimpinan Dr. Smoukil memanfaatkan situasi ini dengan menghembuskan fitnah dan issu bahwa NKRI akan dikuasai oleh Suku Jawa dengan segala sistemnya berdasarkan Islam.

Pemerintah berusaha menempuh jalan damai dengan mengutus Dr. J Leimena tokoh dari Maluku sendiri untuk berunding dengan kalangan  KNIL yang ternyata ditolak mentah-mentah dan mereka malah memproklamirkan terpisah dari NKRI dengan membentuk RMS (Republik Maluku Selatan) pada 25 April 1950.

Kemudian MBAD (Markas Besar Angkatan Darat) memutuskan menggelar Operasi Militer (GOM-3) dan meminta andil TT II/SRIWIJAYA, kemudian :

a. Oktober 1950
Batalyon 2001 Berigade Z dan Yon 202/X dibawah pimpinan Mayor Muhammad Zen diberangkatkan ke Maluku Selatan yang ditempatkan di Ambon dan selanjutnya ke saparua. Dengan  :

  • Berhasil Merampas 520 Pucuk senjata dan menewaskan 3520 Pemberontak RMS
  • Hanya mengalami kerugian 17 orang gugur termasuk Danki II. Lettu Raden Abdullah

b. Tahun 1951
TT II/SRIWIJAYA memberangkatkan lagi Yon 207 untuk meneruskan operasi penumpasan RMS

c. 12 April 1952
Yon 201 dipimpin Dan Yon Kapten Cipto Rachman menggantikan kedudukan Yon 206 di pulau ceram. Dibantu Yon 208 Selama +9 Bulan tugas berhasil dilaksanakan dengan gemilang bukan hanya menumpas sisa-sisa RMS tapi juga berhasil mengembalikan kepercayaan masyarakat sampai di Kendari Sulawesi Tenggara kepada NKRI

Pada Operasi di Pulau Ceram Yon 208 berhasil menawan Presiden RMS dan 5 menteri kabinetnya sehingga mendapatkan penghargaan :

  • Dari Panglima TT. VII/INDONESIA TIMUR
  • 2 Tanda Jasa dari Dam Kompas "D" Maluku Selatan
  • Dari Panglima TT. II/SRIWIJAYA

d. 4 Agustus s/d 24 Juni 1952
Yon 203 dari Brigade X diberangkatkan ke Maluku Selatan ditempatkan ke Saparua kemudian dipindahkan ke Tual. Dengan hasil menanamkan kembali kepercayaan masyarakat dan membantu pasukan Kolonel Alex Kawilarang Panglima TT. VII/INDONESIA TIMUR yang berlokasi di Kapal Pati Unus dalam mengempur Ambon sebagai pusat kekuatan RMS dan berhasil menangkap kemudian menghukum mati Pimpinan RMS Dr. Soumokil pada November 1963

 

2. Gerakan Operasi Militer (GOM) V  di Jawa Barat

Pembangkangan juga dilakukan oleh sekitar 4000 pasukan Laskar Hizbullan dan Sabilillah yang merasa tidak puas terhadap persetujuan Renville yang memaksa pasukan indonesia termasuk laskar untuk keluar dari wilayah pendudukan belanda. Dan puncak ketidakpuasan adalah dibentuknya Negara Islam Indonesia dengan elemen Tentara Islam Indonesia didalamnya.

Pada operasinya ternyata laskar yang telah dipolitisasi malah bersiteru dengan pasukan-pasukan TNI yang dahalu bahu membahu dengan mereka membebaskan tanah air dari Belanda. Maka dilancarkanlah operasi menumpas DI/TII pada 17 Agustus 1950.

TT. II/SRIWIJAYA ambil bagian dengan  :

a. 6 Juli 1951 s/d 1 Maret 1952
Batalyon 2004 Pancasila (Bangka Belitung) ditugaskan ke Jawa Barat dibawah pimpinan Dan Yon Kapten Solichin

b.Tahun 1952
Batalyon 2001 dengan tambahan satu kompi dari Yon 201 (Lahat) bertugas selama 9 bulan di Jawa Barat dengan pimpinan Kapten Juhartono dan berhasil :

  • Merampas 60 pucuk senjata gerombolan
  • Menewaskan 135 orang gerombolan

Kemudian menyusul pemberangkatan Batalyon 205 ke Tasikmalaya dan bertugas selama 8 bulan dengan hasil gemilang berhasil meraih simpati masyarakat. Lewat serangkaian kegiatan pembangunan rumah ibadah dan fasilitas umum serta pendekatan terhadap ulama dan tokoh-tokoh masyarakat.

c. Juli 1952 s/d April 1953
Kompi Ki-I dan Ki-II Yon E Bergabung dengan Yon D selama 10 bulan dengan kerugian 6 orang gugur selama masa operasi.

d. 17 Maret 1954
Batalyon A yang merupakan peleburan Yon 205 dan Yon 208 melaksanakan tugas di Ciamis Selatan dengan tambahan Ki-II Yon C

e. Juli 1953 s/d 1959
Batalyon C RI V berangkat ke Jawa Tengah untuk menumpas sisa-sisa Yon 426 yang dianggab memberontak dan berhasil menewaskan 47 orang musuh dengan kehilangan 6 orang anggota

Prajurit Yon A yang Berangkat ke Aceh
Mendapat Selamat dari Panglima TT. II/SRIWIJAYA Letkol. Burlian

3. Gerakan Operasi Militer (GOM) VII  di ACEH

Sebagai daerah perlawanan yang sengit terhadap Belanda, Kaum ulama dan adat istiadat Aceh membentuk perkumpulan bersama yang bernama PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh) sebagai pusat komando. Namun setelah reorganisasi negara Aceh ternyata diputuskan oleh pusat (jakarta) dikembalikan menjadi keresidenan dan berada dibawah Propinsi Sumatera Utara. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan masyarakat Aceh, dan puncaknya Tengku Daud Beurueh mantan Gubernur Aceh dan ketua PUSA tersinggung dan terbujuk untuk memproklamirkan DI/TII tergabung dengan gerakan Kartosuwirjo di Jawa Barat dan mengendalikan wilayah Aceh dan sekitar.

 

a. Februari 1956 s/d 1 September 1956
Yon C RI V TT. II/SRIWIJAYA melaksanakan tugas kewilayah Sigli dan Pidie dibawah pimpinan Dan Yon Mayor Juhartono. Selain berhasil menawan 83 GPK dan memaksa menyerah satu kompi musuh, Yon C juga berhasil memperbaiki jalan sepanjang 35 KM antara Tangsi dan Cempang.

b. Agustus 1956 s/d 23 September 1957
Yon E dibawah pimpinan Kapten Animah Ahyat melanjutkan operasi ke Aceh kemudian dibantu oleh Yon B dibawah pimpinan Mayor Subroto WS

c. Tahun 1957
Satu Kompi Ki-II dari Yon A diberangkatkan dibawah pimpinan Letda. Umar Hasan

d. 15 Juni 1958
Ki-III Yon B dipimpin oleh Lettu Muhammad Ramadhan dan Den X Pimpinan Mayor Patisma melakukan operasi ke Nainggolan dengan sandi operasi "Cabang Meuroke"

e. 14 Oktober 1958
Ki-III Yon B dipimpin Danki Letda Muhammad Yusuf melakukan penumpasan Gerombolan DI/TII di wilayah Pidie

f. 2 Mei 1959
Ki-II Yon D dimpimpin Letda Subeno B/P Den X/Sriwijaya mengantikan tugas Ki-I di Medan dan Aceh Timur

g. Tahun 1960
Batalyon D melakukan operasi penumpasan DI/TII di Aceh dan berakhir setelah tercapai kata sepakat pemerintah dengan pada keputusan PM. No : 1/MISI/1959 tentang pemberian posisi istimewa kepada daerah Aceh dengan bentuk otonomi luas terutama pada Bidang peribadatan, pendidikan dan kemajuan pembangunan. Sejak saat itu Pimpinan DI/TII Aceh yang merupakan tokoh kharismatik di Aceh Tengku Daud Beureuh kembali kepangkuan Ibu Pertiwi.

 
Profil

 
 
 PANGDAM II/SWJ
MAYJEN TNI YANUAR ADIL
 
 
KASDAM II/SWJ
BRIGJEN TNI RUSLAN EFFENDY,
S.I.P.

 
PPID

 

 


Penerangan Pasukan

ZONA INTEGRITAS

 
 
 VIDEO ZONA INTEGRITAS
 

 PAPARAN ZONA INTEGRITAS
 
 
 
 
 
 
video

 

 

 
SEMINAR TNI AD VI TAHUN 2022 
 
LINK

 

Pemerintah Indonesia

 

    

   TNI        KEMHAN

 

 

TNI AL
   045 GAYA 
   BATALYON
   BATALYON
  
Copyright © 2009 by Kodam II Sriwijaya. Development & Design by Digital Kreasi