KASDAM II/SWJ BEKALI MAHASISWA TENTANG PERANG MODERN DAN WASBANG
Jumat, 05 Agustus 2016 (15:41)
Palembang, (Pendam II/Swj). Kasdam II/Swj Brigjen TNI Marga Taufiq S.H, M.H, memberikan pembekalan materi tentang Perang Modern dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada Mahasiswa baru Politeknik Negeri Sriwijaya Tahun Akademik 2016/2017 pada pelaksanaan Pendidikan Dasar Kedisiplinan (Diksarlin) gelombang I, yang diikuti 885 orang bertempat di Ajendam II/Swj, Sekojo Palembang, Kamis (4/8/2016).
Terkait Perang Modern (Modern Warfare) Kasdam II/Swj menjelaskan bahwa bentuk perang modern dilakukan secara non-militer dari negara maju / asing untuk menghancurkan suatu negara tertentu melalui bidang Ipoleksosbudhankam (ideologi, politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan). Perang Modern dapat juga dikatakan sebagai bentuk kontrol dari negara-negara koalisi global yang dimotori oleh negara besar terhadap negara lain yang tidak mengakomodasi kepentingan negara koalisi tersebut atau membahayakan negaranya. “Perang modern, harganya sangat murah, namun hasilnya sangat dahsyat hingga mampu merusak sendi-sendi kekuatan negara sasaran”, ujar Brigjen TNI Marga Taufiq. Ditambahkan oleh Kasdam II/Swj bahwa Indonesia pada dewasa ini telah dilanda perang modern, indikasinya antara lain adalah maraknya budaya korupsi, sex bebas, Narkoba dan Radikalisme , menjamurnya Mall dan Mini Market, budaya politik yang belum dewasa, dan berakhir dengan konflik serta tingginya tingkat kriminilitas dikalangan Generasi Muda. Cara untuk menghadapi dan mencegah perang modern, menurut Kasdam II/Swj adalah dengan cara menguatkan wawasan kebangsaan (cinta tanah air). Dijelaskan, Brigjen TNI Marga Taufiq bahwa wawasan kebangsaan sangat diperlukan bagi bangsa Indonesia, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, bersatu dan berdaya saing tinggi, terjaga sejarah dan kecintaan kepada tanah air, sebagai revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai luhur Pancasila, untuk meredam primordial, kesukuan dan mencegah disintegrasi bangsa serta untuk meningkatkan deterrent effect. Masih menurut Kasdam II/Swj bahwa ada tiga nilai kebangsaan, yaitu pengorbanan : kesediaan mereduksi kepentingan pribadi dan golongan demi kepentingan bangsa, kesederajatan : kesempatan yang sama untuk berperan demi bangsa dan kekeluargaan : kesediaan untuk menjalin hubungan harmonis diantara anak bangsa. Pada bagian akhir pembekalannya, Kasdam II/Swj berpesan kepada para mahasiswa baru untuk melestarikan budaya sebagai identitas bangsa, serta bersama membangun bangsa mulai dari diri sendiri, saat ini dan mulai dari hal yang sekecil-kecilnya.
|