KASAD : HADAPI MEA, PEGANG TEGUH JATI DIRI DAN TINGKATKAN SDM
Rabu, 17 Februari 2016 (17:06)
Palembang, (Pendam II/Swj). Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Mulyono menyatakan bahwa pada akhir tahun 2015 lalu, ASEAN telah mencanangkan agenda ekonomi yang cukup ambisius yaitu terwujudnya ASEAN Economic Community atau lazimnya disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Walaupun profesi militer tidak termasuk dalam MRA, namun Kasad mengingatkan bahwa interaksi antar Angkatan Bersenjata negara-negara anggota ASEAN akan semakin meningkat kualitas dan kuantitasnya melalui berbagai program kerjasama yang terjalin secara bilateral maupun multilateral.
Demikian disampaikan Kasdam II/Swj Brigjen TNI Komaruddin Simanjuntak S.Ip, M.Sc ketika membacakan amanat Kasad Jenderal TNI Mulyono pada upacara bendera 17-an, di lapangan Makodam II/Swj Palembang, Rabu (17/2/2016). Upacara bendera 17-an yang ditandai dengan pengibaran bendera merah putih, pembacaan pembukaan UUD 1945, pengucapan Sapta Marga dan pembacaan Panca Prasetya Korpri, diikuti oleh Irdam II/Swj, para Asisten Kodam, Komandan/Kabalak Dam II/Swj serta segenap prajurit dan PNS Kodam II/Swj di wilayah Garnizun Palembang. Terkait dengan salah kesepakatan yang terdapat dalam MEA yakni Mutual Recognition Agreement atau kesepakatan untuk saling mengakui, yaitu delapan profesi yang telah ditetapkan standar dan kompetensinya oleh negara partisipan MEA, Kasad mengharapkan hal tersebut mampu menjadi pendorong motivasi para prajurit dan PNS TNI AD untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia secara pribadi maupun dalam hubungan satuan, melalui budaya belajar dan berlatih yang terarah, terukur dan berkesinambungan. Kesadaran lainnya yang tidak boleh pudar, sambung Jenderal TNI Mulyono adalah bahwa kepentingan bangsa tidak boleh terkorbankan karena MEA. Semua negara ASEAN harus tetap mempertahankan nilai-nilai luhur dari budaya nasional masing-masing di tengah semakin menipisnya batas virtual antar negara. Dalam hal ini, bangsa Indonesia harus tetap berpegang teguh pada Pancasila sebagai dasar negara sekaligus falsafah hidup bangsa. TNI AD sebagai komponen utama pertahanan Negara yang memiliki tugas pokok menjaga kedaulatan NKRI, memiliki kepentingan yang sangat besar untuk menjamin agar nilai-nilai luhur bangsa tidak terkikis oleh tuntutan liberalisasi dan regionalisasi yang diwadahi oleh MEA. “Terkait dengan hal tersebut, saya minta agar seluruh prajurit dan PNS TNI AD tetap memegang teguh jati dirinya, serta terus meningkatkan implementasi dari karakter dasar keprajuritan yaitu loyalitas, moralitas dan integritas agar menjadi bagian dari TNI AD yang semakin Kuat, Hebat, Profesional dan Dicintai Rakyat’, ujarnya.
|