STATUS SIAGA DARURAT KARHUTLA SUMSEL DIPERPANJANG HINGGA 30 NOVEMBER
Jumat, 08 November 2019 (18:27)
Palembang, (Pendam II/Sriwijaya). Status siaga darurat penanggulangan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Sumsel diperpanjang selama 21 hari, hingga 30 November 2019.
Selain memperpanjang status siaga darurat karhutla, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel juga menyiapkan dan menganggarkan semua keperluan Satgasgab Karhutla.
Hal tersebut diungkapkan dalam kegiatan Rapat Membahas Penanganan dan Perpanjangan Satgas Karhutla Prov.Sumsel TA.2019 yang dipimpin oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru, bertempat di Kantor BPBD Prov.Sumsel Jalan Gubernur Haji Asnawi Mangku Alam, Kota Palembang. Jum’at (8/11/2019) pukul. 08.30 Wib.
Hadir dalam rapat pembahasan tersebut antara lain, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Irwan, S.I.P, M. Hum, Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Bahuri, Danrem 044/Gapo Kolonel Arh Sonny Septiono, LO AD BNPB Kolonel Inf Triadi Murwanto, LO AU BNPB Kolonel Lek Taufik Hari, Karoops Polda Sumsel Kombes Djihartono, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Kadisops Lanud SMH Palembang Letkol Pas Iyan Rusdian, S.E,, Kalaksa BPBD Prov.Sumsel H. Iriansyah, Perwakilan BMKG.Beny, Kadis Kehutanan Prov.Sumsel Pandji Tjahjanto, Kadis Perkebunan Prov. Sumsel H. Fakhrurrozi Rais, Kadis Pertanian TPH Prov.Sumsel diwakilkan Tuti Murti, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa diwakilkan Sri Mulya Gustin, Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan Prov.Sumsel Edwar dan Kabid Kesehatan P2 PL Prov. Sumsel Feri Januar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel), Iriansyah mengatakan bahwa, sejak dibentuknya Satgas Karhutbunlah TMT. 6 Maret-31 Oktober 2019 telah melaksanakan berbagai upaya untuk memadamkan Karhutbunlah, berdasarkan prediksi BMKG kondisi musim hujan bergeser dari perkiraan awal dan adanya Pusaran Siklon Cuaca yang sangat ekstrim yang terjadi di Utara Indonesia dan sebanyak 3 pusaran.
Biasanya dengan 2 pusaran saja siklon cuaca ini sudah menimbulkan dampak kekeringan yang parah, apalagi hingga 3 buah penyampaian dari BMKG.Adanya 3 Pusaran Siklon Cuaca ini menyebabkan terjadinya cuaca yang kering dan sangat panas di sebagian besar wilayah indonesia karena Siklon tersebut menarik uap-uap air yang ada di seluruh belahan dunia kedalam lingkaran pusarannya.Termasuklah wilayah Sumatera Selatan menjadi kering akan uap air dan potensi hujan turun juga sangat minim.
Selain itu, berdasarkan berbagai keterangan yang disampaikan oleh kepala BPBD, BMKG serta pertimbangan-pertimbangan yang diberikan dari peserta rapat lain, termasuk oleh Pangdam II/Swj Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M. Hum dan Kapolda Irjen Pol Drs. Firli Bahuri, maka Gubernur Sumsel H. Herman Deru, selaku pemimpin rapat memutuskan bahwa, Satgasgabungan Karhutbunlah akan diperpanjang selama 21 hari, dengan konsekwensi Pemerintah Prov. Sumsel akan menyiapkan dan menganggarkan semua keperluan Satgasgab Karhutbunlah selama masa perpanjangan,hingga tanggal 30 November 2019.
Masa waktu perpanjangan ini dan penambahan pasukan akan dikerahkan di tiga wilayah Kabupaten yang potensi hot spotnya masih besar, diantarnya Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabubaten Ogan Ilir dan Kabupaten Pali. Dan untuk penempatan pasukan gabungan nantinya dikumpulkan terlebih dahulu di Markas Kodim 0402/OKI, pemberian pembekalan pengetahuan seputaran karhutla dan diharapkan pada hari Minggu( 10/11/2019) sudah insert diposisi yang diharapkan.
Diakhir kegiatan tersebut, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Irwan menekankan, agar Tim Subsatgas Gabungan Darat yang berada di masing-masing wilayah tetap menjaga dan melaksanakan kegiatan patroli gabungan sampai dengan hujan alami turun secara merata diseluruh wilayah.
“Libatkan unsur pemerintah mulai dari tingkat daerah sampai dengan tingkat desa, Toga, Todat dan Tomas untuk mencegah munculnya titik api yang baru. Untuk wilayah yang sudah tidak ada titik api lagi agar tetap menyiagakan personilnya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran susulan”, pungkasnya.
|