DANDIM 0430/BANYUASIN TURUN KELAPANGAN TERKAIT UPSUS SWASEMBADA PANGAN
Selasa, 12 Februari 2019 (09:30)
Penrem 044/Gapo, Untuk mendukung ketahanan pangan nasional dalam mewujudkan Indonesia swasembada pangan, maka Bintara Pembina Desa (Babinsa) jajaran Kodim 0430/ Banyuasin secara serius melaksanakan pendampingan kepada para petani dan Gapoktan yang ada di daerah binaannya, mulai dari peningkatan luas tanaman padi atau di sebut juga dengan program Luas Tambah Tanam (LTT) kerjasama antara Dinas Pertanian dengan Kodim 0430/Banyuasin sampai dengan melaksanakan pendampingan dan memberikan bantuan kepada kelompok tani pada saat panen, hal dimaksudkan untuk membantu Bulog dalam Penyerapan Gabah (Sergab) hasil panen petani.
Dalam kegiatan tersebut, Dandim 0430/Banyuasin Letkol Arh Alfian Amran, S.T., M.M. menyampaikan, bahwa di Provinsi Sumsel khususnya wilayah Kab. Banyuasin sebagai salah satu lumbung padi andalan, diharapkan mampu memberikan dan mendukung serta sebagai pemasok beras ke Bulog bagi kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya di wilayah Prov. Sumsel. “Sehingga dengan hal ini akan mampu menekan import beras yang merugikan petani kita, karena Dandim 0430/Banyuasin yakin dengan luas areal sawah di Kab. Banyuasin akan dapat memenuhi persediaan Bulog di Sumsel, asalkan Bulog mampu menampung hasil panen dari petani dengan harga yang sesui”, terang Dandim. Dandim 0430/Banyuasin didampingi Danramil 030-02/Sungsang Kapten Czi Muhammad Rusli saat meninjau panen padi pada hari Senin (11/2/2019) di empat Kecamatan wilayah Koramil 430-02/Sungsang yaitu Kec. Marga Telang, Kec. Makarti Jaya, Kec. Karang Agung Ilir dan Kec. Sumber Telang mengatakan, bahwa harga gabah hari ini di areal persawahan adalah Rp. 4.100 per kilogram, tentunya dengan harga tersebut akan dapat mensejahterakan petani. “Namun demikian saya mengingatkan dan menghimbau kepada para petani untuk menyisakan 5% dari hasil panennya untuk dijual ke Bulog sebagai cadangan pangan dan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan, seperti kebutuhan beras bagi masyarakat yang kena bencana, masyarakat miskin dan sebagainya, sehingga petani kita juga di ajak untuk beramal dengan menyisihkan hasil panennya untuk dijual ke Bulog melalui Sergab”, jelas Letkol Alfian.
|