BERZAKAT DAN BERFITRA
Jumat, 08 Juni 2018 (16:26)
Bengkulu, (Penrem 041/Gamas) Danrem 041/Gamas Kolonel Inf Irnando Arnold B sinaga yang diwakili Kasi Pers Rem 041/Gamas Letnan Kolonel Inf Abrori Abbas, S.E.,M.T untuk menyerahkan Zakat dan Fitra kepada hamba Allah yang pantas menerimanya, di Musolah Korem 041/Gamas Jl. Pembangunan No. 3 Padang Harapan Bengkulu, Jum’at (8/6/18)
Allah Maha Tahu bahwa manusia banyak kelemahan dan kekurangan karena memang diciptakan lemah. ”Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah” (Qs 4: 28). Untuk itulah Kasih Sayang (Rahman Rahim) Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk dapat melengkapi kekurangannya. Setidaknya ada dua dimensi zakat fitrah. Dimensi pertama adalah melengkapi saum. ”Dari Ibnu ’Abbas, dia berkata, ’Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitri untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perkara sia-sia dan perkataan keji dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum salat (’Id), maka itu adalah zakat yang diterima. Dan barangsiapa menunaikannya setelah salat (’Id), maka itu adalah satu sedekah dari sedekah-sedekah” (HR Abu Dawud No. 1609; Ibnu Majah No. 1827. Dihasankan oleh Syaikh al Albani). Tugas kita mengantarkannya tanpa mereka harus kehilangan harga diri karena memamerkan kemiskinannya. Itulah sebabnya, amil zakat mendapat bagian dari zakat yang terkumpul. Maksudnya agar amil proaktif mendata dan mendistribusikan zakat. Tidak selayaknya justru menunggu orang membayar zakat dan memanggil fakir miskin untuk menerima zakat. Andai semua masjid melakukan ini, maka fakir miskin tidak kehilangan muruahnya sehingga tidak minder untuk bergabung dengan jamaah masjid. Dan mereka menjadi bangga sebagai muslim karena dihargai eksistensinya.
|