PANGLIMA TNI : NETRALITAS TNI DAN POLRI HARGA MATI
Senin, 23 April 2018 (12:02)
Palembang, (Pendam II/Swj). Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono melakukan kunjungan kerja ke wilayah Sumsel.
Kedatangan orang nomor satu dijajaran TNI dan Polri ke Bumi Sriwijaya ini merupakan bagian dari Road Show sekaligus untuk memberikan pengarahan langsung kepada para Prajurit TNI dan Kepolisian se-Sumbagsel, Jum’at (20/4/2018), yang dipusatkan di gedung Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Jalan. POM IX No. 1 Pakjo, Palembang. Mengawali arahannya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengungkapkan rasa bangga bisa bertemu dengan prajurit TNI wilayah Kodam II Sriwijaya dan anggota Polri wilayah Polda Sumsel. "Saya bangga berada di Palembang, karena bisa bertemu dengan 5 ribu prajurit TNI dan Polri. Jadi saat ini saya merasa bangga," ujar Marsekal Hadi Tjahjanto. Panglima TNI menjelaskan bahwa, Eksistensi, kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dipertaruhkan di pundak Prajurit TNI-Polri. “Untuk itu, TNI dan Polri harus menjadi solusi dan motivator perekat persatuan dan kesatuan”, ujarnya. Panglima TNI juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini TNI dan Polri sebagai aparat negara, masih mendapatkan kepercayaan yang sangat tinggi dari rakyat dalam menjaga pertahanan dan keamanan di Bumi Pertiwi ini. “Oleh karena itu, apapun yang dilakukan oleh TNI dan Polri harus senantiasa tetap menjaga kehormatan, nama baik, kepercayaan dan amanah dengan sungguh-sungguh,” katanya. Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, anggota TNI dan Polri yang bertugas di wilayah Sumsel dan sekitarnya patut merasa terhormat dan bangga, karena mendapat kepercayaan untuk mendedikasikan pengabdiannya di wilayah yang luas dengan permasalahan yang kompleks dan menuntut pengabdian yang tulus. “Tidak banyak prajurit mendapatkan kesempatan dan pengalaman yang sangat berharga seperti ini. Saya memahami bahwa bertugas di Sumsel dan sekitarnya tidak ringan, karena memiliki keunikan dan tantangan tersendiri,” ungkapnya. Pada kesempatan tersebut Panglima TNI kembali mengingatkan bahwa, kegiatan politik pada tahun 2018 ini akan dilaksanakan Pilkada serentak di 171 wilayah seluruh Indonesia dan Tahapan Pemilu 2019 tentunya akan diwarnai dengan pengerahan massa dan kampanye. Kegiatan tersebut rawan disusupi oleh berbagai isu negatif dan berpotensi untuk berkembang menjadi tindakan yang lebih ekstrim atau terjadinya tindakan anarkisme. “TNI dan Polri harus memegang teguh netralitas dan bagi prajurit TNI hanya ada satu komando tegak lurus dari Panglima TNI. Netralitas TNI dan Polri Harga Mati”, tegas Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. “Saya beserta Kapolri sepakat bahwa sudah menjadi tugas TNI-Polri dalam Pilkada serentak 2018 maupun Tahapan Pemilu 2019 untuk menjamin kelancaran, keamanan, dan kesuksesannya. Tugas tersebut meliputi pengamanan distribusi logistik, kampanye, pelaksanaan dan penetapan, hingga pasca penetapan hasil Pilkada, yang harus berjalan tertib dan aman,” kata Panglima TNI. Sebelumnya, kedatangan Panglima TNI dan Kapolri beserta rombongan di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, disambut langsung oleh Pangdam II/Swj Mayjen TNI AM. Putranto, S. Sos., Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs. Zulkarnain Adinegara dan Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin, serta penampilan Tari Tanggai Gending Sriwijaya.
|