RINDAM II/SWJ DIDIK127 BINTARA KECABANGAN INFANTERI
Rabu, 22 Februari 2017 (17:17)
Palembang, (Pendam II/Swj). Prajurit Infanteri adalah prajurit yang dilatih dan dipersiapkan untuk menghadapi pertempuran jarak dekat dengan menggunakan senjata ringan. Oleh karena itu, prajurit Infanteri harus memiliki kemampuan bergerak disegala bentuk medan dan cuaca, memiliki kemahiran menembak, unggul dalam perkelahian perorangan serta kemampuan pioner yang memadai.
Demikian disampaikan Pangdam II/Swj Mayjen TNI Sudirman, S.H, M.M, M.H., dalam amanat tertulis yang dibacakan oleh Wadanrindam II/Swj Kolonel Inf Hardo Sihotang, selaku Irup pada upacara pembukaan Pendidikan Kejuruan Bintara Infanteri Abit Dikmaba TNI AD Over Load (OV) TA. 2016, yang digelar Rindam II/Swj, Rabu (22/02/2017) bertempat di Lapangan Upacara Dodiklatpur, Rindam II/Swj, Baturaja. Hadir pada upacara tersebut, Para Kabag, Kadep, Para Gumil dan Pelatih jajaran Rindam II/Swj. Lebih lanjut dikatakan bahwa, pendidikan kecabangan Bintara Infanteri yang diikuti oleh 127 orang Bintara Siswa ini merupakan kelanjutan dari pendidikan Tahap pertama. Dalam pendidikan yang akan berlangsung selama 4 (empat) bulan ini, para Bintara Siswa akan dididik, dilatih dan digembleng dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan olah keprajuritan kecabangan Infanteri. “Tujuannya adalah membentuk prajurit-prajurit Infanteri yang berkualitas, handal dan profesional dalam melaksanakan tugas di lapangan,” ujarnya. Sebagai seorang Bintara Infanteri, yang dipersiapkan untuk menjadi seorang Komandan Regu Infanteri, menurut Pangdam dituntut untuk mampu memelihara integritas kepribadian sebagai Bintara, mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dasar kecabangan Infanteri, mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan jabatan sesuai SJM tingkat V di kecabangan Infanteri dan mampu memelihara kondisi jasmani samapta. Dalam kesempatan tersebut Pangdam juga berpesan, agar para Bintara Siswa mengikuti pendidikan dengan semangat dan jiwa korsa yang tinggi. “Pegang teguh disiplin dan semua peraturan yang berlaku di lembaga pendidikan serta hindari pelanggaran sekecil apapun selama mengikuti pendidikan”, ujarnya. “Selain itu, pupuk rasa kebersamaan dengan sesama Bintara Siswa, yang dilandasi oleh semangat dan jiwa korsa yang tinggi. Pelihara hubungan baik dengan para Gumil, Pelatih dan Pengasuh, sehingga terjalin hubungan yang interaktif, komunikatif dan dinamis selama kegiatan belajar dan berlatih,” tuturnya.
|