MANUNGGAL SUBUH DI MASJID DARUS SA’ID PALEMBANG ; MEMPERBANYAK IBADAH GUNA MENYONGSONG HARI ESOK YANG KEKAL
Rabu, 27 November 2013 (14:41)
Palembang,(Pendam II/Swj), Bintaldam II/Swj melaksanakan kegiatan yang menjadi Program rutin Kodam II/Sriwijaya setiap Satu bulan sekali yang lebih di kenal dengan Manunggal Shubuh. Kegiatan manunggal Shubuh di samping untuk meningkatkan keimanan Prajurit kodam II/Sriwijaya yang beragama Islam, juga untuk memelihara silaturrahmi dan Ukhuwah Islamiah antara prajurit Kodam II/Sriwijaya dan masyarakat sekitar. Kegiatan keagamaan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 27 November 2013 bertempat di masjid Darus Sa’id Palembang, dimulai pukul.04.15 sampai dengan selesai.
Kegiatan manunggal subuh ini, bertujuan mengajak kita semua untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, dengan cara melaksanakan segala perintahnya dan berusaha meninggalkan serta menjauhi semua larangannya. Kita sekarang berada pada suatu masa yang penuh dengan cobaan, musibah dan bencana, kerusuhan, tawuran, gejolak massa, bentrokan antar warga dan lain sebagainya, seakan menjadi berita yang tidak pernah henti, terus menerus menjadi topik utama di media massa. Sebagai bagian dari bangsa yang besar ini, kita sebagai umat Islam, hendaknya mengambil peran besar dalam perubahan menuju kebaikan moral akidah dan akhlak. Setiap insan harus mampu menjadi pelopor dalam menanamkan akidah dan akhlak. Menjadi orang yang bermanfaat selalu menjadi dambaan setiap orang. “Khairun naasi anfa’uhum linnaas”. Orang yang selalu menebar kebaikan dan memberi manfaat bagi orang lain adalah sebaik-baik manusia. Islam memberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap hubungan antar manusia untuk menjadi rahmatan lil’alamin, menjadi penebar kebaikan dan memberikan manfaat bagi orang lain. Manusia adalah makhluk sosial, kita tidak bisa hidup sendiri di dunia ini tanpa makhluk yang lain. Hidup Saling membutuhkan bisa memberi manfaat bagi orang lain serta dapat mengikis habis sifat egois kita.
Dalam pergaulan sebagai makhluk sosial, sudah tentu kita menemui banyak perbedaan dan persoalan. Ketika menemukan hal yang demikian, sudah seharusnya kita selesaikan melalui dialog dengan selalu mengutamakan semangat kebersamaan, bukan dengan mengedepankan emosi komunal yang dapat memicu timbulnya konflik horizontal. Disinilah seharusnya tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat lainnya mengambil peran untuk mengedukasi masyarakat, agar lebih dewasa dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak lain.
Sementara itu Ustadz Kh. Abdul Majid Dahlan dalam tauziahnya mengatakan bahwa Tuhan tidak selalu memperingatkan umatnya bila tiba saatnya nyawa dicabut, Maka dari itu sebaiknya kita mempersiapkan diri untuk menghadapi hal itu. Oleh karenanya, kita harus bisa membaca tanda kehidupan dan selalu mempersiapkan hidup disaat ajal menjemput. Karena manusia banyak yang kurang bersyukur atas nikmat yang telah diterimanya, maka nikmati hidup yang diberikan oleh Allah SWT dan manfaatkan untuk kehidupan akhirat nantinya, dengan memperbanyak ibadah guna menyongsong hari esok yang kekal, ujarnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Pangdam II/Swj, Kasdam II/Swj, Mayjen TNI (Purn) Syahrial BP. Peliung, Para Asisten Kasdam II/Swj, Para Dan/Kabalakdam II/Swj, perwakilan Danlanal, perwakilan Danlanud Palembang, Keluarga Besar TNI Polri serta PNS Segarnizun Palembang, Pengurus Masjid Darus Sa’id Kenten Palembang serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat sekitar.
|